Taman seluas 3,5 hektar di Jalan Belitung 1, Kota Bandung ini merupakan lahan hijau yang dijadikan tujuan wisata dan pendidikan. Taman ini terletak di Kelurahan Merdeka, Kecamatan Sumur Bandung.
Awalnya, taman ini berupa tanah rawa. Rawa itu kemudian dikeringkan dan dijadikan lapangan untuk kegiatan militer pada 1915-1919. Selanjutnya, tahun 1925 taman ini diberi nama Insulindepark dan telah memiliki 90 jenis tanaman keras dan bunga-bungaan pada 1935.
Nama Insulindepark diganti menjadi Taman Nusantara pada 28 April 1950 dan menjadi Taman Lalu Lintas pada 1 Maret 1958. Pada akhir 1965, nama Ade Irma Suryani ditambahkan pada nama taman. Ia merupakan putri Jenderal AH Nasution, korban peristiwa Gerakan 30 September PKI.
Pembangunan taman ini ditujukan sebagai wahana sosialisasi dan pendidikan tentang peraturan dan disiplin berlalu lintas bagi anak-anak. Di dalam taman ini terdapat rambu-rambu lalu lintas berikut penjelasannya. Suasana taman sengaja dibuat seperti layaknya lalu lintas sebenarnya. Nama-nama jalan yang ada, seperti Jalan Suprapto, Jalan Anggrek, dan Jalan Mawar, disertai dengan rambu-rambu.
Pada Mei 2007, sekitar 600 pohon yang terdiri dari pohon pelindung dan pohon produktif ditanam di taman ini untuk menambah sejuk suasana dan menambah ruang terbuka hijau. Taman Lalu Lintas kini menjadi salah satu alternatif rekreasi murah meriah bagi keluarga, khususnya anak-anak. Jumlah pengunjung pada hari biasa rata-rata sekitar 500 orang dan mencapai 2.500 orang pada hari libur.